Minggu, 15 April 2018

APLIKASI PADA PHYSICAL LAYER



ADSL

ADSL  (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu bentuk Digital Subscriber Line, suatu teknologi komunikasi data yang memungkinkan transmisi data yang lebih cepat melalui kabel tembaga telepon yang biasa dibandingkan dengan modem konvensional yang ada.

SEJARAH ADSL

Sebelum ADSL, ada sistem yang disebut dial-up. Sistem ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung dengan penyelenggara jasa Internet. Namun dalam penggunaannya, dial-up memiliki beberapa kekurangan. Seperti rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih pada waktu tertentu yang merupakan waktu sibuk atau office hour. Selain itu, karena menggunakan sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi Internet. Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan Internet. Kekurangan lainnya adalah sistem penghitungan tarif dial-up yang masih berdasarkan waktu dan mahal.
ADSL merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL, disamping SDSLGHDSLIDSLVDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi akses Internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat yang disebut digital subscriber line access multiplexer. Untuk mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya berkisar antara 20 KHz sampai 1 MHz. Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia seperti Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 1024 kbps untuk downstream dan 128 kbps untuk upstream. Kecepatan downstream inilah yang menjadikan ADSL lebih cocok untuk penggunaan pribadi. umumnya, pengguna pribadi lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mengunduh datagambarmusik, ataupun video.

CARA PENGGUNAAN ADSL
Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama tersedianya perangkat ADSL. Setelah itu, pemeriksaan keberadaan nomor telepon yang disediakan Telkom Indonesia. Perlu diperhatikan jarak antara gardu Telkom dengan lokasi tempat pemasangan. Jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet menggunakan ASDL. Setelah nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon.
Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, ada sebuah alat yang disebut sebagai splitter atau pembagi lineSplitter berfungsi untuk menghilangkan gangguan ketika menggunakan Internet dan berkomunikasi melalui telepon secara bersamaan.



KARAKTERISTIK ADSL

ADSL memiliki bermacam-macam kecepatan akses, tergantung jenis routerUSB, dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tetapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN. Lebih baik memilih modem ADSL yang terdapat tombol on dan off, supaya dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, power, dan DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB.
Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing.
Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan kata sandi. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh penyelenggara jasa InternetAlamat IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses sesuai prosedur, maka koneksi Internet dengan ADSL dapat digunakan.
Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa, tetapi sudah meluas ke penjuru wilayah Indonesia. Walaupun kualitas yang ditawarkan masih banyak mengalami masalah. Dengan adanya ADSL dalam akses Internet, ini sangat membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up.

KELEBIHAN ADSL


  • ·     Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan faksimile.
  •       Bagi pengguna di Indonesia yang menggunakan layanan Speedy, ADSL membuat akses Internet menjadi jauh lebih murah. Akses Internet tanpa khawatir dengan tagihan yang tidak sesuai yang diharapkan.

KEKURANGAN ADSL


  • ·     Berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan komputer, atau saluran telepon kita dengan digital subscriber line access multiplexer yang terdapat di gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internet.
  •       Penggunaan kabel tembaga masih dominan digunakan, karena kabel serat optik masih belum merata digunakan. Hal ini menjadi akses Internet belum maksimal seperti yang diharapkan untuk penggunaan data saat ini.

SDSL

Layanan SDSL, Symmetric Digital Subscriber Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan.

Cara kerja SDSL

layanan DSL adalah asimetris (ADSL), dengan sebagian besar bandwidth yang disediakan untuk menerima data, tidak mengirimnya. Layanan SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps). Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua arah.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas yang dipilih.


Kelebihan SDSL

  • Bandwidth yg disalurkan simetrik dalam arti kecepatan upload dan download sama sesuai paket layanan yang pelanggan pilih sebelumnya.
  • Delay rendah
  • Tidak bergantung dan tidak mengganggu pada saluran telepon yang ada.
  • Sistem Point To Point ISP dengan pelanggan, sehingga secara teknis bandwidth tidak terbagi (tergantung kebijakan ISPnya)



Kekurangan SDSL 

  • Jika tidak menggunakan sistem anti petir (grounding) yang baik maka akan boros modem (terkena petir terus)
  • Kabel diputus orang lain
  • Modemnya mahal dari modem ADSL
  • Hanya dapat digunakan sepanjang 10kft
Sumber :

HOTSPOT
Hotspot adalah sebuah wilayah terbatas yang dilayani oleh satu atau sekumpulan access point wireless LAN standar 802.11a/b/g. Dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam access point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat seperti laptop atau PDA dan sejenisnya. Jaringan nirkabel ini menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan access point, dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dan 5.4 GHz. (Onno W. Purbo, 2005). Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB.
CARA KERJA HOTSPOT
Pada suatu lokasi yang telah ditentukan, akan dipasang sebuah perangkat Wi-Fi access point. Perangkat tersebut memancarkan gelombang radio, yang akan ditangkap oleh laptop atau PDA milik pengguna yang telah dilengkapi dengan teknologi Wi-Fi (802.11a/b/g). Apabila pengguna membuka browser Internet-nya dalam kawasan hotspot, maka akan muncul halaman utama hotspot penyedia layanan, misalnya CBN. Kemudian, pengguna harus memasukkan username dan login password-nya. Setelah proses verifikasi selesai maka pengguna pun akan terhubung ke dunia internet.
Sebenarnya para pengguna hanya membutuhkan tiga hal untuk dapat memanfaatkan layanan hotspot. Pertama, pengguna membutuhkan laptop atau handheld yang telah memiliki Wi-Fi 802.11b wireless capability. Laptop atau handheld si pengguna telah memiliki kemampuan akses wireless, maka pengguna langsung dapat menggunakannya. Jika belum, pengguna dapat membeli Wi-fi 802.11a/b/g wireless networking card.
Kedua, pengguna membutuhkan browser yang berstandar Internet-ready pada berbagai operating system. Tidak ada tambahan software khusus untuk menggunakannya
Ketiga, pengguna membutuhkan informasi biaya penggunaannya, sesuai dengan jumlah waktu tertentu. Beberapa penyedia hotspot memiliki beragam pilihan yang dapat ditentukan, sehingga memberikan kebebasan penuh kepada para penggunanya. Misalnya paket ‘Pay as you go’ dan ‘Prepay’ untuk para pengguna yang temporer (hanya menggunakan sekali-sekali) hingga paket bulanan atau langganan tahunan khususnya untuk para pengguna yang sering akses, seperti yang ditawarkan T-Mobile.

CARA MENGGUNAKAN HOTSPOT
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan pada saat berada di dalam jangkauan wireless hotspot :
1. Siapkan device yang akan digunakan untuk mengakses wireless hotspot. (laptop, PDA, atau telpon seluler)
2. Asosiasikan device user pada hotspot SSID (Service Set Identifier) untuk mendapatkan konfigurasi jaringan. Biasanya jaringan wireless hotspot menggunakan layanan DHCP untuk keperluan ini.
3. Gunakan web browser untuk memulai akses internet. Jika user mendapatkan tampilan web yang meminta login username dan password (terkadang password saja), maka user harus memasukkan username dan password yang sudah disiapkan.
4. Jika user sudah memasukkan username dan password dan berhasil terauntetifikasi, maka user sudah dapat mengakses internet sampai batas waktu yang sudah ditentukan.

PERANGKAT UMUM HOTSPOT
Berkaitan konfigurasi kelengkapan pembangunan wireless LAN sangat berfariasi, tergantung kebutuhan dan harapan pembangunan. Tetapi secara umum komponen utama pelengkap konfigurasi wireless LAN adalah sebagai berikut:
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari cabang ke kantor pusat jika jaringan tersebut adalah milik sebuah perusahaan. Access point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat wireless LAN yang lain dengan di konversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
2. Router, merupakan alat yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Pada dasarnya router adalah sebuah alat pada jaringan komputer yang bekerja di network layer pada lapisan OSI. Pada router terdapat routing table yaitu tabel yang berisi alamat-alamat jaringan yang dibutuhkan untuk menentukan tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan
3. Antena external (optional), digunakan untuk memperkuat daya pancar sinyal. Ada banyak tipe antena yang dapat digunakan, tergantung pada aplikasi dan lokasi, diantaranya untuk sisi client, biasanya digunakan antena pengarah, seperti antena parabola, antena kaleng, dan lain-lain. Access point, digunakan antena omni (vertical) atau antena sectoral.
4. PC (komputer), digunakan sebagai router dengan menggunakan sistem operasi Linux, dimana komputer ini akan digunakan sebagai gateway. Spesifikasi peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah PC tidaklah terlalu tinggi, minimal menggunakan PC dengan Pentium II – 166Mhz, Memory 64Mbyte, Harddisk 3Gbyte. Akan sangat lebih baik bila menggunakan komputer yang lebih canggih.
5. Kabel UTP (unshielded twisted pair), digunakan sebagai Hub yaitu penghubung antar perangkat.
6. Modem atau modul the modulator adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet dengan menggunakan kabel telepon.
7. Hub atau Switch, digunakan untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan pada topologi Star. 8 Perbedaan antara Hub dan Swicth adalah kecepatan transfer datanya, yaitu 10:100 Mbps.
8. Repeater, alat ini berfungsi untuk menguatkan sinyal. Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi star dengan menggunakan kabel UTP adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut. Dalam jaringan LAN, Hud atau Switch dapat berfungsi juga sebagai repeater.
Desain infrastruktur sebuah jaringan wireless hotspot sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan yang diinginkan. Beikut ini adalah gambar sederhana dari sebuah jaringan wireless hotspot yang menggunakan billing system yang berfungsi sebagai gateway, dimana terakhir setelah sinyal yang keluar dari access point maka akan ditangkap oleh peralatan yang dilengkapi dengan perangkat wireless LAN.
Sumber :

WIFI

Wi-Fi adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggiWi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintartablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.

SEJARAH

Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.
Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.
Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal. Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar.
Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.

ASAL MULA NAMA

Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999, dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'". Belanger juga mengatakan bahwa Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.
Wi-Fi Alliance membuat slogan iklan asal-asalan "The Standard for Wireless Fidelity" dan sempat menggunakannya sesaat setelah merek Wi-Fi diciptakan. Karena slogan tersebut, orang-orang salah mengira bahwa Wi-Fi merupakan singkatan dari "Wireless Fidelity" meski kenyataannya bukan. Logo yin-yang Wi-Fi menandakan sertifikasi interoperabilitas suatu produk. Teknologi non-Wi-Fi yang dibutuhkan untuk titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya disebut nirkabel tetap. Teknologi nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G3G, atau 4G.

CARA PENGGUNAAN

Agar terhubung dengan LAN Wi-Fi, sebuah komputer perlu dilengkapi dengan pengontrol antarmuka jaringan nirkabel. Gabungan komputer dan pengontrol antarmuka disebut stasiun. Semua stasiun berbagi satu saluran komunikasi frekuensi radio. Transmisi di saluran ini diterima oleh semua stasiun yang berada dalam jangkauan. Perangkat keras tidak memberitahu pengguna bahwa transmisi berhasil diterima dan ini disebut mekanisme pengiriman terbaik. Sebuah gelombang pengangkut dipakai untuk mengirim data dalam bentuk paket, disebut "bingkai Ethernet". Setiap stasiun terus terhubung dengan saluran komunikasi frekuensi radio untuk mengambil transmisi yang tersedia.

Sumber : 






OSI 7 LAYER


OSI 7 LAYER
OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTION) adalah penyedia kerangka logika terstruktuk yang bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standar ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. OSI ini diciptakan oleh International Organization of Standarditation.
MODEL LAYER OSI


Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang). “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam‐macam alasan atau keinginan yang berbeda.




7 Layer OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer :
1. Application
2. Presentation
3. Session
4. Transport
5. Network
6. Data Link
7. Physical

APA YANG DILAKUKAN OSI 7 LAYER?


Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke‐tujuh
layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.


MACAM MACAM TIPE OSI 7 LAYER

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap‐tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

Application Layer:

Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e‐mail, dan service lain yang jalan dijaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya

Presentation Layer: 

Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Session Layer:

Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.

Transport Layer:

Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end‐to‐end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).

Network Layer:

Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Data Link Layer:

Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang
berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan
kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Physical Layer:

Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui
media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

sumber :
http://ru6.cti.gr/bouras-old/WP_Simoneau_OSIModel.pdf

Internet Protocol (IP)

Internet Protocol berada pada layer Internetwork atau Internet. IP merupakan kunci dari jaringan TCP/IP, agar dapat berjalan dengan baik m...